Semua tentangnya saya saat di Masjid Nabawi, Madinah
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Halooo,
saya Arin.
Sudah lama saya tak sharing
catatan pada sebuah perjalanan saya pribadi, dikarenakan memang sedang jarang
berpergian keluar kota. Standby jaga kesehatan fisik maupun mental dan
membersihkan hati untuk beberapa waktu kedepan saat itu, agar perjalanan umroh
ini lancar. Desember 2019 tanggal 19-27, saya bersama kedua orang tua berangkat
umroh bersama-sama, Alhamdulillah. Semoga teman-teman pembaca yang ingin juga
kesana, bisa disegerakan panggilannya oleh Allah SWT. Karena bagaimanapun
caranya, saya percaya jika Allah SWT. sudah menginginkanmu ke sana, pasti Allah
SWT memberimu jalan entah bagaimanapun caranya.
Kali ini saya hanya akan
bercerita apa saja yang saya lihat dan bagaimana rasanya, saat berada di masjid
Nabawi. Seperti yang kita ketahui, Masjid Nabawi atau Al-Masjid an-Nabawi
adalah Masjid yang didirikan secara langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Masjid ini
berlokasi di pusat kota Madinah. Masjid Nabawi awalnya bersampingan dengan
bekas rumah Nabi Muhammad SAW yang ia tinggali setelah hijrah ke Madinah pada
622 M. Di sana pula Nabi wafat dan dimakamkan di ruang (kamar) Aisyah.
Jadi keberangkatan saya dari
Jakarta, tujuan pertamanya adalah Kota Madinah setelah itu baru Makkah. 10°C
suhu rata-rata kota Madinah saat itu. Rasanya kalo malam ke masjid sudah pasti
dingiiin… dan di malam masjid tersebut super adem. Di sini kamu bebas secara
gratis minum air zam-zam sepuasnya. Entah untuk sekedar minum di dalam masjid
ataupun ingin dibawa ke hotel dengan mengisi botol minuman pribadi. Nikmatnya
bukan main kaaan… Masjid Nabawi merupakan masjid paling suci kedua dalam agama
islam, setelah Masjidil Haram di Mekkah.
Dalam sejarah Islam, masjid
Nabawi ini adalah masjid ke tiga yang dibangung dan kini menjadi masjid
terbesar di dunia. Perluasan, perbaikan dan penghiasan terus dilakukan sejak
masa kenabian sampai pada masa kerajaan Saudi sekarang. Salah satu fitur
terkenal Masjid ini ialah Kubah Hijau yang berada di tenggara Masjid, dulunya
rumah Aisyah, dimana kuburan Nabi Muhammad SAW berada, kemudian di dekatnya ada
2 makam sahabatnya yaitu Rasyidin Abu Bakar dan Umar Bin Khattab. Di malam
kedua, saya diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk ziarah ke makam Nabi
Muhammad SAW dan kedua sahabatnya yaitu Rasyidin Abu Bakar dan Umar Bin
Khattab.
Sore Ba’da Ashar, di hari kedua
saya bersama rombongan menikmati waktu sore dengan mengelilingi masjid Nabawi
melalui pelatarannya. Masjid ini memiliki 41 Gerbang dan 85 pintu masjid. Luaskaaan…
Supaya tidak kesasar saat keluar masuk masjid, kita bisa hafalkan nomer pintu
ke berapa yang kita masukin. Seluruh pelataran masjid, ada ratusan payung
otomatis yang dipasang untuk melindungi jamaah dari cuaca panas dan hujan.
Mulai dari dalam masjid hingga pelataran masjid dan atap gedung dipenuhi dengan
berbagai ornament yang sangat memanjakan mata. Subhanallah… Di luar dekat
pelataran masjid ini ada tempat pemakaman bagi ratusan sahabat Nabi yang
disebut dengan Jannatul Baqi. Luas banget guys… selain itu juga terdapat fasilitas
lainnya seperti fasilitas kesehatan, hotel-hotel dan pusat perbelanjaan.
Jannatul Baqi
Kota Madinah ini memang didoakan
sebagai kota yang penuh keberkahan dan penduduknya diberikan rasa kedamaian 3
kali lipat dari kota Makkah oleh Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, saya pun
yang sempat beberapa hari saja tinggal di sini memang bisa merasakan kedamaian
dan ketenangannya di sini. Tidak takut akan apapun selain Allah SWT dan pasrah
juga percaya semua yang terjadi di sini terhadap diri saya sudah pasti atas
izin Allah SWT.
By the way ni yaaah, keutamaan
Masjid Nabawi ini juga dinyatakan langsung oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu “ Satu
kali salat di masjidku ini, lebih besar pahalanya dari seribu kali salat di
masjid yang lain, kecuali Masjidil Haram. Dan satu kali salat di Masjidil Haram
lebih utama dari seratus ribu kali salat di masjid lainnya”. Tidak hanya jamaah
Haji/Umroh yang selalu datang ke masjid ini sekedar salat sunnah apalagi salat wajib,
penduduk asli Madinah pun selalu datang ke masjid saat adzan tiba. Pedagang
disekitaran masjid, juga rela tutup toko sementara untuk bisa salat berjamaah
di Masjid Nabawi ini. Itu yang saya lihat, selalu dan pasti akan tutup.
Bagaimana dengan saya yang hanya beberapa hari, saya juga gak mau
menyia-nyiakan itu hehe… Alhamdulliah dan semoga ibadah kami semua diterima
oleh Allah SWT. Aamiin aamiin ya Rabb.
Sekian sedikit cerita singkat
semua tentangnya diri saya saat berada di Masjid Nabawi, Kota Madinah ini.
Semoga bisa bermanfaat dan terima kasih sudah membacanya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Bye…bye…
Tidak ada komentar untuk "Semua tentangnya saya saat di Masjid Nabawi, Madinah"
Posting Komentar